12 Juni 2009

Harga Kebutuhan Naik, Warga Rorotan Mengkonsumsi Bekicot

Warga Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara kini sduah tak punya banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari serta mencari pekerjaan lainnya . Himpitan ekonomi dan sulitnya mencari penghasilan membuat sebagian warga Rorotan berprofesi sebagai petani penggarap nekat mengonsumsi bekicot. Padahal bekicot yang dicari warga hanya digunakan untuk pakan ternak bebek.

Sarpiah (47), warga RT 003/08 Kelurahan Rorotan, Cilincing, mengaku sudah dua minggu ini keluarganya terpaksa mengonsumsi bekicot. Sebelumnya, bekicot yang dikumpulkan di sepanjang Sungai Kendal dijual kepada pemilik peternakan bebek atau entog. "Sekarang, terpaksa kami makan karena tidak ada penghasilan lagi untuk membeli makan sehari -hari ," katanya, Senin (17/3). Akibatnya, intensitas pencarian bekicot ditingkatkan. Kini, Sarpiah harus mencari bekicot tiap pagi. Dalam sehari, Sarpiah bisa mendapatkan 10 ember kecil ukuran sepuluh liter. Sebagian hasil yang didapat dijual kepada peternak seharga Rp 2.000 per ember. "Sisanya terpaksa dimakan," tutur ibu empat anak ini.Ia menyatakan, terpaksa mengonsumsi bekicot karena sawah yang digarap suaminya belum bisa dikerjakan karena habis terendam air pasang. Sedangkan suami Sarpiah sendiri, tidak punya keahlian apapun sehingga kini hanya mengandalkan bekicot untuk dikonsumsi dan sebagai penghasilan tambahan.

Hal serupa dilakukan Yasin (40), warga RT 002/08 Rorotan. Dia mengatakan, sebagian besar warga Rorotan kini mengandalkan bekicot sebagai penghasilannya sekaligus bahan konsumsi makan sehari-hari . Bersama dua anaknya, Yasin bisa mendapatkan dua karung bekicot dalam sehari. "Sebagian besar bekicot ini untuk dijual, sisanya sebagai pengganti lauk pauk,” tukasnya.Ia menambahkan, untuk mengumpulkan bekicot tidak sulit karena pada musim-musim tertentu bekicot mudah ditemui. "Jika musim hujan seperti ini, bekicot banyak yang bermunculan dan besar-besar jadi mudah diambilnya," ujarnya.

Meski mudah mencari bekicot, tuturnya, namun dalam sehari-hari bukannya tanpa kendala. Tak sedikit pencari bekicot menjadi sasaran ular sawah yang terganggu ketenangannya. "Kaki saya pernah dipatok ular saat berjalan di tengah sawah untuk mencari bekicot tapi untungnya bisa diobati," tuturnya.

0 komentar:

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP