Tampilkan postingan dengan label Produk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Produk. Tampilkan semua postingan

13 Juni 2009

Sate Bekicot

Metrotvnews.com, Tuban: Bekicot ternyata bisa membangkitkan selera makan. Selain bisa dimasak dicampur sayuran, bekicot pun bisa dimasak sate. Tidak percaya? Datanglah ke Tuban, Jawa Timur. Rasa sate bekicot buatan suami-istri Dwi Siswanto di Tuban tidak kalah dengan sate ayam atau sate kambing.

Cara pembuatan sate bekicot sangat sederhana. Terlebih dulu bekicot dibersihkan, kemudian direbus hingga masak. Setelah masak, maka daging bekicot kemudian dipotong kecil-kecil lalu ditusuk dengan tusuk bambu. Setelah itu bekicot tinggal dibakar hingga matang. Lalu diberikan bumbu kacang seperti sate-sate lainnya.

Menurut Dwi Siswanto, sate bekicot ini lain. Dia bisa menambah stamina, menghilangkan asma, menambah stamina dan penyakit kulit. Dwi Siswanto telah dua tahun ini menggeluti usaha sate bekicot ini. Dengan membuka warungnya di Penggoro, Kota Tuban, warungnya selalu dikunjungi pembeli dari luar kota, seperti dari Rembang, Gresik dan Lamongan.

Dalam sehari, sekitar 300 tusuk sate bisa dijualnya. Harganya sangat murah. Hanya Rp 3.000 per porsinya. Tidak salah jika Anda mencobanya.(DOR)

12 Juni 2009

Biskuit BEKICOT

Biskuit dari Bekicot ??? Gila apa, siapa yang mau makan ???

Eh… jangan salah, dan jangan berprasangka buruk dulu kepada hewan berlendir ini. Berikut ini ulasan mengenai produk pangan peningkat protein alternative dari bahan tepung bekicot.

Saya ingat saat praktek kerja di Sumber Pucung, Malang Selatan. Disana banyak dijual sate dan keripik dengan bahan dasar bekicot. Kalau soal rasa jangan ditanya, enak, dan sama sekali tidak menjijikkan. Bekicot sendiri oleh masyarakat dipercaya bisa menyembuhkan alergi dan asma, mengenai kebenarannya masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Tepung dari daging bekicot ternyata 63% nya adalah protein, hal ini ternyata lebih tinggi daripada daging ayam/sapi yang kurang lebih hanya 40-50% saja proteinnya. Dari segi harga juga jauh lebih murah dibanding harga daging sapi yang terus melonjak.

Cara pembuatan tepung Bekicot :

  1. Rebus bekicot kurang lebih ½ jam. Jangan terlalu lama karena daging akan mengkerut.
  2. Pisahkan daging bekicot dari cangkangnya dan bersihkan dari kotoran
  3. Berikan garam secukupnya. Diamkan beberapa saat hingga lendirnya keluar
  4. Cuci samapai bersih
  5. Keringkan ( gunakan suhu <>
  6. Digiling hingga menjadi tepung.

Dari tepung daging bekicot ini bisa dicampur dengan tepung terigu untuk bahan dasar kue. Soal rasanya tentu saja gurih sebagaimana daging bekicot kalau diolah menjadi makanan. Mau mencoba ??

Escargot

Escargot atau yang sering kita kenal sebagai bekicot akan menjadi hidangan yang sangat istimewa ditangan ahlinya…. Akan tetapi kalau ditangani oleh chef amatiran yang tidak berpengalaman ya jadinya bisa dibayangkan.. Anyirrr dan Berlendir abissss…. Huexxx….
Ide berawal dari keong mas yang memang lezat kalo disate, aku pikir bekicotpun bisa dijadikan menu yang sama lezatnya. Karena bentuknya yang sama mungkin. Setidaknya itu yang dulu aku pikirkan…
Disalah satu kebon tetanggaku, tanpa mempedulikan kebersihannya, aku pungut beberapa bekicot dari pohon2 pisang yang tumbuh disana. Dengan sadis kuhancurkan cangkang yang merupakan rumah bekicot itu. Kuambil bagian depannya, dan kucuci sebentar… Kubumbui dengan merica garam dan bawang putih…
Sambil kusiapkan bara api, aku tusuk daging bekicot itu pada tusuk sate yang aku buat dari lidi daun aren. Sebenarnya kecurigaanku sudah muncul dari situ, daging bekicot itu teramat sulit ditusuk. Liat dan keras…. Disamping lendirnyapun tidak kunjung habis… Ah, tapi kuteruskan saja, sapa tau begitu di bakar semua jadi lebih baik….
Beberapa saat aku bakar sate bekicot itu, memang kelihatan kalo daging bekicot itu benar2 berlendir, selama dibakar, dia terus mengeluarkan lendirnya… Sampai akhirnya daging berubah kehitaman karena gosong, dan perlahan lendir habis…
Bau bawang putih dan merica yang menyengat menambah aku lebih bersemangat lagi untuk segera menyantapnya…
Yakin sudah matang, aku tiup2 bakaran sate itu agar agak dingin dikit… Selesai kutiup, dengan mantab aku gigit sate itu….
Dan…..
Begitu kugigit…..
Hmmmmm… Mak Currrrrr………. Bagian dalam daging masih banyak lendirnya… hohohoho….
Seketika perutku yang tadinya bersemangat langsung meronta menolak segala sesuatunya masuk kedalamnya.
Gebleg… Setelah itu kapok…. Pok… Pok….
Ga lagi-lagi nyobain daging bekicot….
Tapi g tau kenapa aku kok jadi penasaran gini dengan daging bekicot.. Aku mau hunting ah di bandung ini… Sapa tau ada yang jual.
Apalagi alkisah bekicot ini kaya protein dan dengan pengolahan yang baik dan benar menjadi makanan yang sangat lezat….
Mau tau kandungan gizinya?
Dalam Bekicot terkandung protein sekitar 12 gram per 100 gram dagingnya. Kandungan lain adalah lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fospor 78 mg, Fe 1,7 mg serta vitamin B komplek terutama vitamin B2.
Selain itu kandungan asam amino daging bekicot cukup menonjol. Dalam 100 gr daging bekicot kering antara lain terdiri atas leusin 4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam glutamat 8,16 gr.
Tapi hati2, bekicot juga mempunyai kandungan bakteri salmonella, atau biasa dikenal sebagai Escherichia coli (E Coli) yang bisa menimbulkan peradangan pada saluran pencernaan sampai dinding usus, tapi dengan pengolahan yang benar, bekicot sangat aman untuk dikonsumsi.

Membuat Kripik dan Sate Bekicot

Barangkali Anda ingin membuat sendiri keripik bekicot dan sate bekicot? Ikuti pedoman praktis berikut ini.

Keripik Bekicot

Bahan:
250 gr daging bekicot (dari 1,5 kg bekicot segar)
250 cc minyak goreng

Bumbu:
2 butir bawang putih
3 butir kemiri
1/2 sendok teh ketumbar
1/2 rimpang jahe
1 lembar daun jeruk purut
1 mata asam
garam dan penyedap rasa secukupnya

Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris tipis-tipis. Lalu irisan tersebut dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan. Diamkan beberapa saat agar bumbu meresap.
Jemur di bawah sinar matahari langsung (usahakan sekali jemur sudah kering).
Goreng sampai kering.

=============

Sate Bekicot
Sate bekicot sudah cukup beken. Setiap warung bekicot atau warung "nol dua" hampir pasti ada sate bekicotnya. Jika Anda ingin membuat sendiri sate bekicot, silakan mengikuti resep ini.

Bahan:
500 gram daging bekicot (dari 3 kg bekicot segar)
25 bilah tusuk sate

Bumbu:
1/4 kg kacang tanah
5 sendok makan minyak goreng
5 sendok makan kecap
5 butir bawang merah
5 butir merica
3 butir bawang putih
3 lembar daun jeruk purut
2 buah jeruk nipis
1/4 sendok teh penyedap rasa
Cabe rawit, cuka, garam sesuai selera

Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris menjadi dua bagian, tusuk dengan tusukan sate.

Masukkan ke dalam bumbu yang telah dihaluskan (bawang putih, merica campur kecap dan cuka), lalu diamkan sementara waktu agar bumbunya meresap.

Buat bumbu kacang: goreng kacang tanah dan tumbuk hingga halus. Campur dengan bawang putih, garam, daun jeruk purut, cabe rawit dan penyedap rasa yang telah dihaluskan. Beri air sedikit lalu rebus hingga berminyak dan diberi sedikit kecap.

Panggang daging bekicot sampai matang, lalu disiram bumbu kacang, taburi bawang merah mentah dan irisan jeruk nipis.

Selamat menikmati!

sumber: www.kompas.com

Bekicot Sebagai Obat Luka

Saat musim hujan berlangsung, biasanya binatang ini banyak dijumpai merayap di pohon-pohon pisang, di dinding-dinding rumah dan di kebun yang rindang dengan pepohonan. Binatang ini berkembang biak dengan cepat, karena sekali bertelor jumlahnya sangat banyak. Kesan pertama memang binatang ini kotor dan menjijikkan, namun ternyata di sebagian daerah binatang ini banyak dimanfaatkan sebagai penutup luka baru bekas senjata tajam dan sejenisnya, sebelum gel penutup luka dan cairan antiseptik dengan berbagai merek beredar di pasaran.

Caranya, lendir bekicot dikeluarkan lalu dioleskan pada luka. Ternyata hanya perlu menunggu beberapa saat, luka yang tadinya mengalirkan darah sudah menutup dan rapat tidak berdarah lagi.

Penelitian tentang efektivitas lendir bekicot dalam penyembuhan luka pernah dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor, yang menyatakan bahwa luka pada punggung mencit yang diolesi lendir bekicot ternyata dua lebih cepat menutup dari pada luka pada mencit yang tidak diolesi dengan lendir bekicot. Pengamatan jaringan tubuh di bagian luka di bawah mikroskop memperlihatkan penutupan luka dan penyatuan jaringan kulit berlangsung lebih cepat pada mencit yang diobati.

Dalam suatu hasil penelitian dinyatakan bahwa lendir yang diproduksi kelenjar di dinding tubuh bekicot, maupun zat getah bening yang mengalir dalam tubuh bekicot mempunyai aktivitas penggumpalan serta pembasmian bakteri dan benda asing. Mungkin komponen itu pula yang berfungsi dalam penutupan luka.

Di daerah Kediri, Jawa Timur, daging bekicot sudah bukan makanan yang asing lagi. Sate bekicot keripik bekicot dan rempeyek bekicot sudah banyak dikonsumsi dan bahkan sudah diproduksi dalam jumlah yang lumayan besar. Mungkin salah satu hal yang membuat sebagian orang menyukai daging bekicot adalah kandungan nilai gizi dalam daging bekicot, bahkan sebagian masyarakat sudah mulai tertarik untuk mengembangkan dan memanfaatkan bekicot.
Creswell dan Kopiang (1981) merinci komposisi kimia bekicot, ternyata dagingnya memang kaya protein. Cangkang bekicot kaya kalsium, dan dalam daging tersebut masih terdapat banyak asam-asam amino.

Sementara itu sumber data lain menunjukkan, protein yang terkandung sekitar 12 gram per 100 gram dagingnya. Kandungan lain adalah lemak 1%, hidrat arang 2%, kalsium 237 mg, fospor 78 mg, Fe 1,7 mg serta vitamin B komplek terutama vitamin B2.

Selain itu kandungan asam amino daging bekicot cukup menonjol. Dalam 100 gr daging bekicot kering antara lain terdiri atas leusin 4,62 gr, lisin 4,35 gr, arginin 4,88 gr, asam aspartat 5,98 gr, dan asam glutamat 8,16 gr.

Di samping mengandung nilai gizi yang tinggi, dilaporkan juga bahwa dalam daging bekicot terkandung bakteri salmonella. Tapi ada cara untuk mengusir bakteri tersebut, yakni teknik pengolahan yang benar.

Berdasarkan pengalaman peternak bekicot di Kediri, rendemen daging bekicot sekitar 15-18%. Artinya, dari setiap 100 kg bekicot segar (hidup) akan didapatkan daging bekicot sekitar 15-18 kg.

Untuk mendapatkan hasil yang baik, daging bekicot harus melalui 7 tahap pengolahan :

1. Pemberakan atau pembersihan kotoran. Bekicot yang masih hidup dimasukkan ke dalam bak penampung selama 2 hari, tanpa diberi pakan apa pun. Lakukan penyiraman setiap sore. Pemberakan ini bertujuan untuk memacu pengeluaran kotoran dan lendir serta menghilangkan bau apek.

2. Perendaman. Sesudah dilakukan pemberakan, bekicot direndam dalam air garam yang diberi sedikit cuka. Perendaman berlangsung sekitar 5-10 menit sambil diaduk atau dikopyok, lantas airnya dibuang. Perendaman ini dilakukan 3-4 kali hingga air rendaman menjadi jernih.

3. Perebusan awal. Bekicot yang telah direndam dimasukkan ke dalam air mendidih selama 15 menit sambil dibolak balik, lalu didinginkan.

4. Pemisahan. Bekicot yang telah direbus awal itu harus dipisahkan antara cangkang, kotoran, telur dan dagingnya. Caranya ialah dengan mencungkil daging bekicot tersebut dari cangkangnya dengan alat pencungkil. Setelah daging, telur dan kotoran bekicot keluar dari cangkangnya kemudian dipisah-pisahkan. Telur bekicot dapat langsung dicuci bersih, digoreng dan dimakan. Sedangkan dagingnya masih perlu pengolahan selanjutnya.

5. Pencucian. Daging bekicot yang telah terpisah dari cangkang, lantas dicuci bersih. Lebih baik jika pencucian ini dilakukan dengan air yang mengalir.

6. Perendaman. Daging yang telah dicuci bersih, direndam dengan air cuka selama 15 menit.

7. Perebusan akhir. Daging bekicot yang telah direndam itu direbus lagi selama 15 menit. Sesudah direbus, dicuci sekali lagi sampai bersih dan diiris-iris menurut selera kita.

Inilah daging bekicot yang telah siap dimasak.

09 Mei 2009

PRODUK-PRODUK OLAHAN BEKICOT




Bekicot sejak lama dikenal dan ditemukan dimana-mana di pelosok tanah air. Dulu hewan ini dikenal sebagai hama tanaman, tetapi sejak tahun 1980 mulai diekspor dalam bentuk beku dengan tujuan Eropa. Bagi masyarakat Eropa, khususnya Prancis bekicot merupakan salah satu makanan yang lezat, bergizi dan terhormat serta berharga mahal.
Impor bekicot Prancis dalam bentuk segar dan dibekukan dari Indonesia diperkirakan meningkat dari 1 212 ton pada tahun 1986 menjadi sekitar 11000 ton pada tahun 1990. Sedangkan data sebelumnya, yaitu tahun 1983 menunjukkan bahwa ekspor bekicot Indonesia tercatat 190 813 kg dengan nilai 939 011 dollar AS dan 725 240 senilai 1 182 299. 34 dollar AS pada tahun 1984. Pasaran ekspor bekicot Indonesia yang penting selain Prancis adalah Amerika Serikat, Hongkong dan Taiwan.
Berkhasiat Sebagai Obat
Bagian bekicot yang umum dikonsumsi manusia adalah bagian kakinya, sedangkan perut dan sungutnya dibuang. Dari 7 kg bekicot dapat diperoleh 1 kg daging kaki. Daging bekicot menghasilkan protein yang tinggi dan menghasilkan energi yang cukup besar, lebih besar dari daging kerbau. Dari hasil analisis, diketahui bahwa dalam 100 gram daging segar terkandung protein sebanyak 15.8 gram, lemak 0.9 gram dan akan menghasilkan energi sebesar 97 kkal. Daging bekicot juga mengandung asam amino esensial yang lebih tinggi dari telur ayam (ras dan lokal), disamping mempunyai komposisi asam amino yang baik dan tinggi dalam kadar lisin dan arginan, serta banyak mengandung vitamin B12, kalsium dan fosfor.
Bekicot mengeluarkan lendir dari mulutnya, sebagai senjata untuk mempertahankan diri bila ada gangguan dan memudahkan pergerakan. Lendir yang merupakan glikoprotein tersebut dapat dihilangkan dengan memanaskan daging bekicot, meredamnya dalam larutan asam encer atau ditaburi garam dapur.
Daging bekicot mempunyai daya penyembuhan terhadap penyakit. Bahan yang mempunyai daya penyembuh yang diekstraksi dari daging bekicot disebut “Ishimoto negligin”. Penyakit yang dapat disembuhkan antara lain asma, sakit ginjal, TBC, anemia, diabetes, sembelit dan mencegah influenza.

Bekicot Segar Beku
Untuk memperoleh daging bekicot, mula-mula bekicot yang telah dikumpulkan dipuasakan 2 – 3 hari agar kotorannya keluar. Kemudian dicuci dan diberi garam serta dibiarkan selama 15 – 30 menit agar semua lendirnya dikeluarkan. Biasanya 1 bata garam cukup untuk 1 – 1.5 kg bekicot. Setelah dicuci bersih, bekicot direbus dalam air cuka (100 ml cuka meja dalam 10 liter air), selama 15 – 20menit.
Daging bekicot dipisahkan dari cangkangnya dengan cara dicungkil atau dipecahkan. Bagian sungut dan perut dibuang (atau dicacah untuk makanan ikan dan bebek). Setelah dicuci, daging kaki bekicot direbus lagi dalam air cuka selama 15 – 20 menit setelah mendidih. Hasil yang diperoleh merupakan daging bekicot setengah jadi yang siap diolah.
Setelah dicuci dan ditiriskan, daging bekicot setengah jadi dikemas dalam plastik polietilen dan dibekukan pada suhu –18 sampai -23.5oC.
Persiapan daging bekicot untuk makanan manusia harus dilakukan dengan hati-hati. Perebusan daging sebelum, pengolahan tidak hanya berguna untuk menghilangkan lendir yang beracun, tetapi juga untuk menghindari adanya bakteri patogen (penyebab penyakit ) terutama Salmonella, juga untuk membunuh telur cacing. Jika perebusan kurang sempurna atau hanya dilakukan sekali saja, telur cacing tidak mati dan akan masuk ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan hepatitis. Makanan yang mengandung Salmonella dapat menyebabkan keracunan. Gejala keracunan berupa mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, demam dan diare dapat timbul 12 – 24 jam setelah makan.
Pengalengan Daging Bekicot
Persiapan untuk pengalengan daging bekicot sama dengan untuk pembekuan. Daging bekicot setengah jadi yang diperoleh dicuci dan ditiriskan, lalu dimasukkan ke dalam kaleng dan diberi bumbu berupa saus tomat dan garam, serta diisi dengan larutan garam 1 – 2 persen. Pada waktu pengisian harus diperhatikan agar masih ruangan kosong dibagian atas kaleng (“head space”), sehingga pada waktu proses “exhausting” (penghilangan udara atau oksigen dari dalam kaleng) masih ada tempat pengembangan isi kaleng. Isi yang terlalu penuh akan menyebabkan kaleng menjadi cembung, yang walaupun tidak menyebabkan kerusakan tetapi akan menurunkan mutu dan penerimaannya karena diangggap busuk.
Selanjutnya dilakukan “exhausting” dengan cara mengukus kaleng terbuka sehingga udara atau oksigen yang terdapat di dalamnya terusir keluar. Kemudian dilakukan penutupan kaleng dengan sistem “double seamer” sehingga kedap udara, uap air dan mikroba. Setelah ditutup, dilakukan sterilisasi dalam otoklaf (retort) pada suhu 121oC selama 20 – 40 menit.
Setelah proses sterilisasi selesai, harus segera dilakukan pendinginan yang cukup untuk mencegah tumbuhnya kembali bakteri termofilik (tahan panas). Pendinginan dapat dilakukan dalam retort sebelum dibuka atau di luar retort dengan cara menyemprotkan air dingin.

Dendeng Bekicot
Daging bekicot setengah jadi yang akan dibuat dendeng harus bersifat empuk. Untuk itu, daging bekicot direndam selama 6 jam dalam parutan buah nenas matang dengan perbandingan 1 : 1. Buah nenas mengandung enzim bromelin yang merupakan salah satu enzim proteolitik (pemecah protein). Enzim ini mampu mengempukkan daging karena dapat memutuskan protein jaringan pengikat dan protein serat otot. Setelah perendaman selesai, daging bekicot dicuci dan dibelah untuk memperoleh permukaan yang agak lebar.
Bumbu-bumbu yang digunakan sama pada pembuatan dendeng sapi yaitu gula merah (30 persen dari berat daging) dan ramuan bumbu (garam dapur 2.5 persen, lengkuas 2.5 persen, asam jawa 3 persen, lada 1 persen, ketumbar 1.5 persen, bawang putih 1.5 persen dan bawang merah 5 persen).
Bumbu yang telah dihaluskan, dibalur pada daging bekicot dan dibiarkan selama 10 jam supaya meresap. Dengan disusun pada tampah atau wadah lebar lainnya, dendeng basah dikeringkan dengan oven suhu 60oC atau dijemur di bawah terik matahari selama 4 – 5 hari. Setelah kering dendeng bekicot dikemas dalam plastik polietilen atau polipropilen.
Tepung Bekicot
Untuk membuat tepung bekicot, mula-mula dibuat larutan garam dapur 5 persen. Masukkan bekicot ke dalam larutan tersebut sampai terendam seluruhnya, diaduk berkali-kali untuk mempercepat pengeluaran lendir. Setelah dicuci, bekicot direbus selama 10 – 20 menit (setelah mendidih), lalu dipisahkan dari cangkangnya. Daging kaki yang diperoleh kemudian dicuci bersih.
Daging bekicot kemudian diiris setipis 0.5 – 1.0 cm untuk memudahkan pengeringan, dicuci lagi untuk menghilangkan sisa lendir dan dikukus 10 – 15 menit. Selanjutnya dikeringkan dalam oven suhu 60oC atau dijemur sampai kering dan digiling atau ditumbuh atau diayak. Tepung yang dihasilkan dimasukkan ke dalam kantong plastik polietilen dan ditutup rapat.
o0o

TEPUNG BEKICOT



1. PENDAHULUAN
Bekicot mengandung protein yang cukup tinggi dibandingkan dengan daging
ayam, daging sapi dan telor. Pembuatan tepung bekicot merupakan usaha
untuk menghindari kesan menjijikkan terhadap bekicot dengan jalan
mengolahnya menjadi bentuk yang berbeda dengan sewaktu hidupnya. Di
samping itu juga bertujuan untuk memperpanjang masa simpan.
Setiap 100 daging bekicot mentah mengandung protein sebanyak 15,8 gram
dan lemak 0,9 gram. Tenaga yang dihasilkan tiap 100 gram daging bekicot
sebanyak 97 kilo kalori atau lebih besar dari tenaga yang dihasilkan oleh daging
yang diternak lain.
Tepung bekicot merupakan usaha pengolahan daging bekicot supaya
pemanfaatannya lebih luas, terutama sebagai bahan tambahan pada makanan
bayi. Penggunaan lain adalah untuk bahan campuran pembuatan kerupuk dan
makanan lain.
2. BAHAN
1) Bekicot hidup 2 kg (100 ekor)
2) Garam dapur 400 gram
3) Daun jeruk 5 – 10 lembar
4) Air 50 liter
5) Natrium benzoat 1 – 2 gram
6) Kayu bakar atau minyak tanah secukupnya
7) Cuka 25 % secukupnya
3. ALAT
1) Ember Plastik
2) Tampah atau kawat kasa
3) Pengaduk
4) Kompor
5) Pencukil atau pengukit kecil
6) Panci aluminium atau belanga tanah liat
7) Oven (bila perlu)
8) Ayakan halus atau tapisan
9) Alat penumbuk
10) Pisau
11) Panci atau belanga tanah liat
4. CARA PEMBUATAN
A. Pembuatan daging bekicot siap olah
1) Simpan bekicot hidup ukuran sedang dalam bak penampungan selama 2
hari 2 malam untuk mengurangi jumlah kotoran dan lendir, kemudian
masukkan dalam ember;
2) Taburi garam dapur 250 gram;
3) Aduk dengan pengaduk kayu selama 15 menit, sampai lendir banyak yang
keluar;
4) Tiriskan selama 15 menit, kemudian masukkan ke dalam ember lain dan
taburi 150 gram garam;
5) Aduk selama 15 menit, lalu diamkan selama 15 menit, kemudian cuci
sampai bersih dari lendir;
6) Rebus dalam belanga tanah liat selama 20 menit sampai mendidih, setelah
itu tiriskan dan angin-anginkan;
7) Pisahkan cangkang dari daging tubuh dengan alat pengukit;
8) Pisahkan kotoran dari bagian daging kemudian cuci sampai bersih;
9) Rebus selama 20 menit sampai mendidih. Bubuhi 5 – 10 lembar daun jeruk
nipis dan cuka untuk menghilangkan bau amis;
10) Tiriskan dan angin-anginkan sampai dingin dan kering. Hasilnya berupa
daging siap olah.
B. Pengolahan tepung bekicot
1) Potong tipis daging bekicot siap olah;
2) Keringkan dengan sinar matahari selama 16 jam atau menggunakan oven
dengan suhu 500 ~ 550 C selama 6 jam. Pengeringan dianggap selesai bila
daging bekicot dapat dipatahkan dengan tangan;
3) Tumbuk sampai halus, kemudian ayak sampai diperoleh tepung bekicot.

5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN TEPUNG BEKICOT
TTG PENGOLAHAN PANGAN

Catatan:
Bahan baku (bekicot hasil penangkapan liar) saat ini sulit diperoleh. Oleh sebab
itu, untuk kesinambungan penyediaan bahan baku perlu diusahakan
pembudidayaan bekicot.
6. DAFTAR PUSTAKA
Perhimpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian. Usaha pengawetan daging
bekicot. Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI, 1983.

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP