Tampilkan postingan dengan label Bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis. Tampilkan semua postingan

13 Juni 2009

resep buat daging bekicot

Bekicot kaya nutrisi. Daging bekicot 100 gram mengandung daging: protein (12%), lemak (1%), hidrat arang (2%), kalsium (237 mg), fospor (78 mg), Fe 1,7 (mg) serta vitamin B komplek (terutama vit B2). Juga asam amino yakni leusin (4,62 gr), lisin (4,35 gr), arginin (4,88 gr), asam aspartat (5,98 gr) dan asam glutamate (8,16gr).

Bagaimana dengan bakteri salmonella yang terdapat pada daging bekicot? Jangan khawatir, bakteri ini bisa diatasi (konon malah berguna untuk obat batuk, gatal-gatal, kudis dan sebagainya, lho).

Tips Mengolah Bekicot:
Pembersihan kotoran
1.Masukkan bekicot hidup ke dalam bak penampung selama 2 hari
2.Sirami bak tiap sore untuk memacu pengeluaran kotoran dan lendir serta menghilangkan bau apek.
Perendaman
3.Bekicot direndam dalam air garam dengan diberi sedikit cuka selama 5-10 menit sambil dikopyok.
4,Buang air rendaman.
5.Lakukan 3-4 kali perendaman hingga air rendaman menjadi jernih.
Perebusan awal
6.Masukkan bekicot ke dalam air mendidih selama 15 menit sambil dibolak balik lalu didinginkan.
Pemisahan
7.Cungkil daging bekicot dari cangkang dengan alat pencungkil. Telur bekicot dicuci bersih, digoreng dan disantap.
8.Cuci daging bekicot dengan air yang mengalir
9.Rendam daging bekicot dengan air cuka selama 15 menit.
10. Rebus daging bekicot selama 15 menit.
11.Cuci lagi hingga bersih kemudian dipotong /diiris-iris
12.Daging siap dimasak sesuai selera.

Keripik Bekicot
Bahan:
250 gr daging bekicot (dari 1,5 kg bekicot segar)
250 cc minyak goreng

Bumbu:
2 butir bawang putih
3 butir kemiri
1/2 sendok teh ketumbar
1/2 rimpang jahe
1 lembar daun jeruk purut
1 mata asam
garam dan penyedap rasa secukupnya

Cara Membuat:
1.Daging bekicot yang telah siap olah diiris tipis-tipis.
2.Campur dengan bumbu yang telah dihaluskan
3.Diamkan beberapa saat agar bumbu meresap.
4.Jemur di bawah sinar matahari langsung (usahakan sekali jemur bisa kering)
5.Goreng daging bekicot sampai kering.

Sate Bekicot
Bahan:
500 gram daging bekicot (dari 3 kg bekicot segar)
25 bilah tusuk sate

Bumbu:
1/4 kg kacang tanah
5 sendok makan minyak goreng
5 sendok makan kecap
5 butir bawang merah
5 butir merica
3 butir bawang putih
3 lembar daun jeruk purut
2 buah jeruk nipis
1/4 sendok teh penyedap rasa
Cabe rawit, cuka, garam sesuai selera

Meracik bumbu:
1.Goreng kacang tanah lalu tumbuk kacang tanah hingga halus.
2.Campur dengan bawang putih, garam, daun jeruk purut, cabe rawit dan penyedap rasa yang telah dihaluskan. Tambahkan air sedikit
3.Rebus hingga berminyak dan diberi sedikit kecap.

Memasak Sate
1.Daging yang telah siap olah diiris jadi dua bagian, tusuk dengan tusukan sate.
2.Masukkan ke dalam bumbu yang telah dihaluskan (bawang putih, merica campur kecap dan cuka),
3.Diamkan beberapa saat agar bumbunya meresap.
4.Panggang daging bekicot sampai matang,
5.Siramkan bumbu kacang, taburi bawang merah mentah dan irisan jeruk nipis.


Daging bekicot mantap. Mak nyussz!!!
Jika sampeyan sempet pit-pitan ke negeri jiran Perancis (dunia mah kecil, Perancis ga jauh) bisa ngicipi escargot. Kondang bahkan termasuk ikon kuliner Perancis. Prestisius banget di sana. Seporsi ampun-ampun harganya itu masakan bekicot.

Menu Bekicot Saingan Escargot


Tak hanya Prancis yang bisa membuat hidangan mewah dari bekicot ini. Escargot d’France, hidangan ala Prancis dari bekicot atau keong sawah itu kini menjadi hidangan yang sangat khas di sejumlah hotel berbintang. Nah, sebuah warung di Bali ini barangkali segera dicari backpakers atau turis Perancis.

Di Warung Pan (Bapak) Putu di Jl. Ahmad Yani, Denpasar, kita bisa mencoba satu set menu dari keong sawah yang gurih ini. Jika kita memesan paket menu ini, kita mendapatkan satu mangkuk gule, sepuluh tusuk sate, pepes, nasi, dan aneka sambal khas Bali. Semuanya diolah dari bekicot atau keong sawah, kecuali sambalnya.

Hmm, menengok harganya, sekitar Rp 10.000 per set, bukan tak mungkin turis Perancis akan berbondong-bondong ke warung Pan Putu ini. Rasa rempah khas masakan Bali akan memberikan cita rasa berbeda pada olahan keong sawah ini.

Sate Kakul Pan Putu
Jl Ahmad Yani No 187 Denpasar
Telp 0361-7934248

Tak hanya Prancis yang bisa membuat hidangan mewah dari bekicot ini. Escargot d’France, hidangan ala Prancis dari bekicot atau keong sawah itu kini menjadi hidangan yang sangat khas di sejumlah hotel berbintang. Nah, sebuah warung di Bali ini barangkali segera dicari backpakers atau turis Perancis.

Di Warung Pan (Bapak) Putu di Jl. Ahmad Yani, Denpasar, kita bisa mencoba satu set menu dari keong sawah yang gurih ini. Jika kita memesan paket menu ini, kita mendapatkan satu mangkuk gule, sepuluh tusuk sate, pepes, nasi, dan aneka sambal khas Bali. Semuanya diolah dari bekicot atau keong sawah, kecuali sambalnya.

Hmm, menengok harganya, sekitar Rp 10.000 per set, bukan tak mungkin turis Perancis akan berbondong-bondong ke warung Pan Putu ini. Rasa rempah khas masakan Bali akan memberikan cita rasa berbeda pada olahan keong sawah ini.

Sate Kakul Pan Putu
Jl Ahmad Yani No 187 Denpasar
Telp 0361-7934248

12 Juni 2009

Agrobisnis Bekicot

Mencermati cerita asal muasal bekicot (Achanita spp.), hewan yang satu ini berasal dari Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relatif singkat, karena berkembang biak dengan cepat. Bekicot tersebar ke arah Timur sampai di kepulauan Mauritius, India, Malaysia, akhirnya ke Indonesia. Bekicot sejak tahun 1933 telah ada disekitar Jakarta, sumber lain menyatakan bahwa bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun 1942 (masa pendudukan Jepang).

Sentra peternakan bekicot banyak ditemukan di masyarakat pedesaan Jawa Timur, Bogor (Jawa Barat), Sumatera Utara dan Bali. Bekicot diternakkan umumnya jenis Achatina fulica yang banyak disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Di Eropa, bekicot jenis ini digunakan sebagai bahan baku makanan yang disebut Escargot. Escargot semula berbahan baku Helix pomatia. Karena Helix pomatia lama kelamaan sulit diperoleh maka bekicot jenis Achatina fulica menggantikannya sebagai bahan baku Escargot. Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Disamping itu ada masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot, seperti sate bekicot, keripik bekicot, baso bekicot.

Bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie, dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka berdebar, tidak bisa tidur/insomania, dan leher membengkak. Daging bekicot merupakan komoditi ekspor yang menjanjikan, karena harganya yang cukup mahal dipasaran internasional. Kini juga telah banyak berdiri perusahaan-perusahaan pengelola daging bekicot, yang dapat memperlancar pemasaran pasaran sebagai komoditi ekspor.

Jika tertarik berbudidayaya bekicot, salah satu yang perlu diperhatikan adalah masalah lokasi. Lokasi perlu dipilih yang dekat dengan jalan, agar mudah penanganannya, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun penanganannya pascapanen, artinya pada saat membawa hasil panen tersebut tidak kesulitan dalam transportasi. Lokasi yang sesuai untuk budidaya bekicot adalah lokasi yang basah serta lembab dan terlindung dari cahaya matahari secara langsung. Selain itu juga tanah yang disukai adalah tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang.

Lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas namun persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu diperhatikan, karena untuk berkembang biak secara baik bekicot senang dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25-30 derajat C. Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah risikonya harus dibuat beberapa kandang. Fungsi kandang itu antara lain untuk penetasan, pembesaran dan sebagai kandang induk.

Namun tidak semua jenis bekicot cocok dibudidayakan. Dua jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina fulica dan Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica biasanya warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata warna garis-garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku.

Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.

Bekicot biasanya kawin pada usia enam sampai tujuh bulan ditempat pemeliharaan yang cukup memenuhi syarat. Pada masa kawin bekicot betina mulai menyingkir ke tempat yang lebih aman. Bekicot bertelur di sembarang tempat. Jumlah telurnya setiap penetasan biasanya lebih dari lima puluh butir (50-100). Jumlah produksi telur tergantung masa subur bekicot itu sendiri. Besar telur bekicot tidak lebih dari 2 mm.

Keberhasilan budidaya bekicot tergantung pada cara perawatan dan pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam budidaya bekicot diantaranya meliputi penjagaan kelembaban lingkungan, mempertahankan kondisi lingkungan (yang lembab), pemberian pakan yang bermutu secara teratur, menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain, serta menjaga agar bekicot tidak ekluar dari areal pemeliharaan.
Source

Peluang Agribisnis Bekicot

Sentra peternakan bekicot banyak ditemukan di masyarakat pedesaan Jawa Timur, Bogor (Jawa Barat), Sumatera Utara dan Bali. Bekicot diternakkan umumnya jenis Achatina fulica yang banyak disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Disamping itu ada masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot, seperti sate bekicot, keripik bekicot, baso bekicot. Terkadang bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Jika tertarik berbudidayaya bekicot, salah satu yang perlu diperhatikan adalah masalah lokasi. Lokasi perlu dipilih yang dekat dengan jalan, agar mudah penanganannya, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun penanganannya pascapanen, artinya pada saat membawa hasil panen tersebut tidak kesulitan dalam transportasi

Lahan yang diperlukan tidaklah terlalu luas namun persyaratan mengenai kelembaban dan keteduhan perkandangan perlu diperhatikan, karena untuk berkembang biak secara baik bekicot senang dengan keadaan yang lembab dan teduh. Kandang didirikan di tanah kering, teduh, lembab dengan suhu udara berkisar 25-30 derajat C.

Cara pemeliharaan bekicot tidak terlalu sulit. Bisa dilakukan secara terpisah, artinya bekicot yang kecil dipelihara terpisah dari yang besar. Bisa juga dilakukan secara campuran, yaitu bekicot kecil dan besar dipelihara dalam satu kandang tanpa melihat umur/besarnya. Bila dilakukan secara terpisah risikonya harus dibuat beberapa kandang.

Jika bibit unggul belum tersedia maka sebagai langkah pertama dapat digunakan bibit lokal dengan jalan mengumpulkan bekicot yang banyak terdapat di kebun pisang, kelapa, serta semak belukar. Bekicot yang baik dijadikan bibit adalah yang tidak rusak/cacat yang sementara waktu dan yang besar dengan berat lebih kurang 75-100 gram/ekor.

Keberhasilan budidaya bekicot tergantung pada cara perawatan dan pemeliharaan teknis selama diternakkan. Beberapa perawatan teknis dalam budidaya bekicot diantaranya meliputi penjagaan kelembaban lingkungan, mempertahankan kondisi lingkungan (yang lembab), pemberian pakan yang bermutu secara teratur, menjaga areal agar tidak dimasuki hewan lain, serta menjaga agar bekicot tidak ekluar dari areal pemeliharaan. (sny/berbagai sumber)

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP